Hidup di timur dengan intensitas cahaya yang lebih terik dan
membiarkan kulit diterpa cahaya matahari tiap harinya adalah gambaran sehari-hari.
Dan kulit orang timur memang sudah kadung dikenal dan dicap hitam. Asu, saya agak kurang suka dengan lebel cap
hitam-hitaman ini.
Sejauh yang saya tahu, pemutih kulit jadi hal yang acap kali
dibeli perempuan. Dari bocoran yang saya dapat, benda yang bermacam-macam
bentuknya ini, entah berupa krim, sabun atau obat berbentuk kapsul untuk
mencerahkan kulit, adalah benda-benda yang sudah mahfum di kalangan perempuan.
Tapi, apa sebenarnya yang ditawarkan pemutih kulit untuk orang-orang timur yang
terkadang berkulit lebih gelap? Apakah stigma bahwa gelap dan berkulit hitam
adalah sesuatu yang jelek, atau yang putih selalu tampak bersih dan
menjanjikan, kah?
Televisi dihadapan saya masih menyala. Iklan-iklan
berseliweran, saya memperhatikan dengan seksama. Perempuan kulit putih sedang
mempromosikan iklan pelembab wajah. Tayangan iklan lain berganti, perempuan
kulit putih mengoles lipstik merah merekah di bibir yang indah dipandang.
Kembali tayangan iklan berganti, sepasang lelaki gagah dan perempuan cantik
berkulit putih sedang mengiklankan makanan ringan. Saya bertanya-tanya dalam
hati, di mana iklan perempuan manis berkulit agak gelap?
Sebuah iklan
Citra cantik dan tampak cantik adalah penggambaran perempuan
yang maha agung. Sayangnya, citra ini hanya menghampiri kaum perempuan kulit
putih. Dan mayoritas kita sudah kadung mempercayai bahwa yang putih selalu
tampak cantik, menarik dan menyilaukan. Cantik tentu identik dengan putih. Dan
perempuan-perempuan yang berseliweran yang saya lihat di iklan-iklan televisi
adalah perempuan-perempuan cantik yang dibalut kulit nan putih. Bagaimana
dengan perempuan manis berkulit hitam, apakah mereka bisa disebut cantik
juga--sejajar dengan perempuan berkulit putih yang sudah dianggap cantik oleh
kebanyakan dari kita?
Saya masih menyaksikan iklan di televisi. Lalu tiba-tiba,
teman saya datang. Kami ngobrol di luar rumah, membiarkan televisi tetap
menyala. Saya bertanya kepada teman saya:
"Apa iklan yang pantas untuk orang timur yang berkulit
hitam?"
ia cekikikan, dan menjawab:
"Iklan oli"
Asu, kami
sama-sama tertawa. Kami sadar, iklan yang bisa mewakilkan perempuan kulit hitam
memang tak ada. Meski yang dijual barangkali sebuah produk pemutih kulit untuk
orang kulit hitam. Namun yang tetap menjadi model iklannya adalah perempuan
putih :)