Jumat, 05 Oktober 2018

Mengapa Memilih Puncak Gunung Jika Masih Ada Pantai?

Saya sering diberi pertanyaan mengapa sih kalau ada waktu liburan? Memilih untuk mengahabiskan waktu di puncak gunung ketimbang harus ke pantai yang sebenarnya itu lebih mudah untuk di jangkau dengan kendaraan

Mengapa Memilih Puncak Gunung Jika Masih Ada Pantai


Saya sendiri tidak tahu alasannya mengapa? Yang saya tahu gunung itu mengajarkan banyak hal untuk para pendakinya mulai dari kerja sama tim, kesabaran, ketangkasan hingga ketetapan berpikir.

Berangkat dari pengalaman pribadi ketika hendak pergi ke salah satu gunung yang ada di Maluku yakni Gunung Salahutu, saat itu kami kekurangan alat yaitu wajan untuk masak dan ketika pergi meminjam disalah satu ruman paman saya, beliau bertanya “Mau kemana?” ingin ke muncak ke gunung ! pintaku

Mengapa harus ke gunung? Kan masih ada pantai, Mall, tempat karaoke dan lain lain. Jawabanku saat itu sederhana dan mungkin terdengar ambigu untuk beliau hingga saat ini yaitu hanya ingin kesana saja untuk jalan-jalan bukan di tempat lain.

Sejak kejadiaan itu hingga sekarang, aku masih bertanya mengapa? Bukankah mendaki itu adalah hal yang melelahkan bahkan beberapa kejadian bisa berakibat buruk untuk pendakinya tapi entah mengapa gunung mempunyai daya pikat tersendiri untuk para penikmatinya

Tapi yah ! Gunung itu mendamaikan hati para penikmatnya kalau kata soe hoe gie, mendaki gunung itu tidak ada orang munafik kalau pun ada sifat itu akan keluar dengan sendirinya seiring dengan perjalanan yang makin sulit

Dan biasanya tujuan mendaki ke gunung untuk beragam ada yang ingin menaklukan atau ada yang sekedar untuk melihat dari arah ketinggian bahkan sekedar selvie dengan pakaian yang sudah di siapkan di tas masing-masing pun ada.

Tapi yang paling sering saya dengar adalah menaklukan gunung, hmmm bentar mikir?? Benarkah itu? Mari kita kaji bersama

Menaklukan Gunung?

Gunung dengan ketinggian yang beragam mulai dari 1000mdpl hingga 7000mdpl selesai kita takulakan lantas apa yang terjadi dengan itu? Tentu tidak ada ! gunungnya masih berdiri kokoh tanpa ada perubahan yang berarti kalaupun ada itu adalah sampah yang di tinggalkan dan tentu ini mencederai etika dalam pendaki

Yang harus kita ketahui gunung tidak dapat ditaklukan, diri sendirilah yang kita taklukan ketika mendaki ke puncaknya,

Coba anda bayangkan yang pernah main ke gunung nih, selama perjalanan tentu kita mengalami kelelahan yang sangat berat, belum lagi teman yang membuat hal-hal aneh yang itu berdampak untuk tim perjalanan kita.

Itu bisa kita lalui walaupun harus menekan hingga batas yang ada pada diri kita, ini yang saya maksudkan ketika muncak ke gunung adalah bagaimana kita menaklukan diri sendiri dan puncak gunung itu adalah bonus untuk mereka yang berjuang hingga puncaknya

Jadi gimana? Mau ngabisin waktu libur di gunung atau dimana nih?


Lorem ipsum is simply dummy text of the printing and typesetting industry.

Comments


EmoticonEmoticon